Selasa, 31 Januari 2017

3 Amalan Muslim Sejati

Amalan Muslim Sejati|Setiap waktu merupakan ladang pahala bagi setiap muslim oleh karena itu,janganlah lewatkan setiap jengkal waktu yg dilalui dengan kesia-siaan dan merugikan diri sendiri.

Berikut ini,tiga buah amalan yg agung disisi Allah,amalan yg dicintai-Nya, amalan yg akan mendekatkan diri kepada-Nya,amalan yg akan menentramkan hati dimanapun kita berada,amalan yg akan menjadi tabungan menyambut hari esok setelah ditiupnya sangkakala dan hancurnya dunia beserta segenap isinya.

Semoga Allah mengumpulkan kita bersama para nabi,shiddiqin,syuhada,dan orang-orang salih di dalam surga-Nya…, Allahumma amin.

http://www.umatnabi.com/2017/01/3-amalan-muslim-sejati.html

1 Perbanyaklah berdzikir kepada Allah Ta’ala
Allah ta’ala berfirman (yg artinya), “Ingatlah kalian kepada-Ku niscaya Aku pun akan mengingat kalian.” (QS. al-Baqarah : 152).

Allah ta’ala berfirman (yg artinya),“Hai orang-orang yg beriman,ingatlah kepada Allah dengan sebanyak-banyaknya…” (QS. al-Ahzab : 41).

Allah ta’ala berfirman (yg artinya),“Hai orang-orang yg beriman,janganlah harta dan anak-anak kalian melalaikan kalian dari mengingat Allah.”(QS. al-Munafiqun : 9).

Rasulullahshallallahu‘alaihi wa sallam bersabda,“Tidaklah suatu kaum berkumpul seraya mengingat Allah,melainkan pasti malaikat akan menaungi mereka, rahmat meliputi mereka,ketentraman turun kepada mereka,dan Allah akan menyebut-nyebut nama mereka di hadapan malaikat yg di sisi-Nya. ” (HR. Muslim) 

2 Tetaplah berdoa kepada Allah Ta’ala
Allah ta’ala berfirman (yg artinya), “Rabb kalian berfirman ; Berdoalah kepada-Ku niscaya Aku kabulkan.Sesungguhnya orang-orang yg menyombongkan diri sehingga tidak mau beribadah (berdoa) kepada-Ku pasti akan masuk neraka dalam keadaan hina. ” (QS. Ghafir : 60).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tiada suatu urusan yg lebih mulia bagi Allah ketimbang doa. ” (HR. al-Hakim).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa yg tidak berdoa kepada Allah subhanah,maka Allahmurka kepada dirinya.”(HR.Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Rabb kita tabaraka wa ta’ala setiap malam yaitu pada sepertiga malam terakhir turun ke langit terendah dan berfirman, ‘Siapakah yg mauberdoa kepada-Ku niscaya Aku kabulkan,siapakah yg mau meminta kepada-Ku niscaya Aku beri,siapa yg mau meminta ampunan kepada-Ku niscaya Aku ampuni.”(HR. Bukhari dan Muslim) Jamaah Haji Bertato dari Australia Ini Menarik Perhatian,Ternyata Dia Sebenarnya....

3 Mohon ampunlah kepada Allah Ta’ala
Allah ta’ala berfirman (yg artinya),“Tidaklah Allah akan menyiksa mereka sementara kamu berada ditengah-tengah mereka,dan tidaklah Allah akan menyiksa mereka sedangkan mereka selalu beristighfar/meminta ampunan. ” (QS. al-Anfal : 33).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Demi Allah,sesungguhnya aku setiap hari meminta ampunan dan bertaubat kepada Allah lebih dari tujuh puluh kali. ” (HR. Bukhari).20 Sifat Wajib Allah dan 20 Sifat Mustahil Allah,Lengkap Dengan Dalil,Arti dan Keterangannya

Perjalanan waktu menggiring kita semakin mendekati kematian oleh sebab itu marilah kita isi umur kita dengan dzikir,doa,dan taubat kepada-Nya.Mudah-mudahan kita termasuk golongan yg dicintai-Nya,diampuni oleh-Nya,dan mendapatkan rahmat dari-Nya…

kitab adz-Dzikr wa ad-Du’a karya Syaikh Abdurrazzaq binAbdul Muhsin al-Badr

Senin, 16 Januari 2017

Dua Kisah Nyata Keajaiban Pada Perayaan Maulid Nabi

Dua kisah berikut ini merupakan kisah nyata yg saya dapatkan dari Al Habib Jailani Asy-Syathiri kemarin,26 Rabiul Awal 1437 atau 7 Januari 2016,di Rubat,Tarim,Yaman,pukul 06. 30 waktu setempat.

Pertama,Habib Jailani bercerita bahwa kisah yg ia sampaikan berasal dari Sayyid Muhammad al-Maliki,dan Sayyid Muhammad dari ayahandanya Sayyid Alwi al-Maliki.Cerita bermula ketika Sayyid Alwi menghadiri peringatan Maulid Nabi di Palestina.Beliau terheran-heran menyaksikan orang yg terus berdiri sejak awal pembacaan maulid.

Sayyid Alwi pun memanggilnya, "Duhai tuan apa yg Anda lakukan,mengapa Anda berdiri sejak awal Maulid? ”

http://www.umatnabi.com/2017/01/dua-kisah-nyata-keajaiban-pada-perayaan.html

Lalu ia menjawab bahwa dulu ia pernah berjanji saat menghadiri sebuah Maulid Nabi utk tidak berdiri hingga acara selesai,termasuk saat Mahallul Qiyam,momen di saat jamaah berdiri senrentak sebagai tanda penghormatan kepada Rasulullah.“Sebab menurutku itu bid’ah, ” katanya.

Tiba-tiba,kata orang itu kepada Sayyid Alwi,pada momen Mahallul Qiyam ia menyaksikan Rasulullah hadir dan lewat di sebelahnya lalu berujar, “Kamu tak usah berdiri kamu duduk saja di tempatmu. "

“Aku pun ingin berdiri namun terasa susah.Sejak itulah aku sering sakit dan bahkan organ-organku bermasalah.Sehingga aku bernadzar jikalau Allah menyembuhkan penyakitku maka aku berjanji setiap ada maulid aku akan berdiri dari awal maulid hingga akhir.Dan alhamdulillah,dengan izin Allah aku diberikan kesembuhan,duhai Sayyid. "

Sayyid Alwi pun mempersilakan orang tersebut melaksanakan nazarnya.

Kedua,kisah maulid Nabi yg datang dari Lebanon.Warga di sana biasa merayakan Maulid Nabi dengan menembakan senjata api ke atas utk menunjukan kegembiraan.Tradisi ini dilakukan turun temurun.Hampir mirip dengan tradisi pernikahan di Arab pada umumnya. Nah,suatu ketika seorang putri beragama Nasrani bani Ghatas ikut melihat perayaan tersebut.Nasib nahas menimpanya kala seorang dari mereka melepaskan senjata.Peluru yg dilepaskan menyasar ke arah putri tersebut dan menembus tepat di kepalanya.

Ia pun bersimbah
darah dan jatuh ke tanah.Ibunya yg melihat kejadian itu berteriak histeris, “Binti... Binti... Binti.... (putriku... Putriku... Putriku). "

Dengan segera anaknya dilarikan ke Rumah Sakit Ghassan Hamud.Sayang,pihak rumah sakit tak bisa berbuat apa apa sebab pendarahan di otak terlalu parah.Mereka menyarankan agar segera dirujuk ke rumah sakit di Amerika yg lebih kompeten.Tapi ternyata kondisinya makin parah dan sudah di ambang ajal.Mereka pun tak bisa berbuat banyak.

Sementara ibunya karena kuatir penuh kecewa dan marah dia menjerit-jerit dan berkata :

يا محمد أين أنت يا محمد، وأنت تدعى النبوة؟ انظر ماذا فعل أمتك إلى بنتي في يوم احتفال مولدك؟

" Di manakah engkau,hai Muhammad yg mengaku sebagai Nabi? Lihatlah apa yg dilakukan umatmu kepada anakku pada perayaan hari kelahiranmu? ”

Teriakan ini tentu dimaksudkan utk menghardik Rasulullah.

Dokter memastikan bahwa anaknya telah meninggal dunia dan ketua dokter di sana mempersilakan sang ibu utk melihat anaknya utk terakhir kalinya.Dengan lemas dan dipapah ibu Nasrani itu pun masuk ke ruangan.

Sebuah keajaiban terjadi.Ketika sang ibu sudah di dalam ruangan,dia melihat anaknya sedang duduk di tepi tempat tidur dalam kondisi bugar sambil berteriak,“ " Ibu… Ibu… Ibu... Tutup pintu dan jendela ibu! Jangan biarkan ia keluar! ”

Antara percaya dan tidak.Si ibu yg bingung sehingga bertanya,“Siapa,duhai putriku? ”

Si ibu mendekati anaknya utk memastikan bahwa kondisi baik-baik saja.

Allahu akbar! Sungguh sesuatu yg tidak masuk akal.Selain sehat dan bugar,bercak darah dan bekas luka tembakan di si putrid Nasrani tersebut menghilang.

" Putriku,apa yg terjadi? ”

Putrinya menjawab sambil tersenyum kegirangan,"Ibu..Ibu...Dia datang mengelus kepalaku sambil tersenyum. ”

“Siapa dia,Sayang? ”

“Muhammad,Muhammad,Ibu,” jawab anak itu.

" Aku bersaksi duhai ibu bahwa tiada tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah. "

Ternyata,teriakan si ibu disambut oleh Nabi Agung Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.Beliau hadir dengan kelembutan dan memberikan cahaya penerang bagi kegelapan.Syahadat ini lalu diikuti para dokter yg menyaksikan peristiwa tersebut dan orang-orang di desa tempat putri tersebut tinggal.

Minggu, 01 Januari 2017

Kisah Orang Tua Yang Durhaka Terhadap Anak?

Orang tua Juga Bisa Durhaka Kepada Anak – Ustadz Muslih Abdul Karim,Lc menceritakan kepada Ummi,pada suatu hari,seorang laki-laki menemui Umar bin Khaththab utk mengadukan kedurhakaan anaknya.Umar memanggil anak tersebut dan menegur perbuatannya itu.Setelah itu anak tersebut bertanya,“Wahai Amirul Mukminin,bukankah anak mempunyai hak atas orangtuanya? ”

Umar menjawab,“Benar. ”
“Apa hak anak?”tanya sang anak.Dijawab Umar,“Memilihkan calon ibu yg baik untuknya, memberinya nama yg baik,dan mengajarinya Al-Qur’an. ”

Anak itu berkata,“Wahai Amirul Mukminin,ayahku tidak melakukan satu pun dari apa yg tuan sebutkan itu.Ibuku wanita berkulit hitam bekas budak beragama Majusi.Ia menamakanku Ju’lan (tikus atau curut),dan dia tidak mengajariku satu huruf pun dari Al-Qur’an.

http://www.umatnabi.com/2017/01/kisah-orang-tua-yang-durhaka-terhadap.html

Umar segera memandang orangtua itu dan berkata,“Engkau datang mengadukan kedurhakaan anakmu,padahal engkau telah durhaka kepadanya sebelum ia mendurhakaimu.Engkau telah berbuat buruk kepadanya sebelum ia berbuat buruk kepadamu. ”

Dewasa ini kita sering mendengar kezaliman yg dilakukan orangtua kepada anaknya.Ada ayah yg memperkosa anaknya selama bertahun-tahun,Ibu yg menjual anaknya,atau guru yg menganiaya murid.Islam sangat keras menentang kekerasan pada anak,bahkan tak menunjukkan kasih sayang saja dilarang.

Dari Abu Hurairah ra katanya Rasulullah SAW mencium Hasan bin Ali.Ketika itu duduk Aqra bin Habis.Al Aqra berkata:”Aaya mempunyai sepuluh anak,tidak seorangpun di antara mereka yg pernah saya cium”.Rasulullah memandang kepadanya,kemudian berkata : ”Siapa yg tidak mengasihi tidak akan di kasihi” (Shahih Bukhari jilid IV,hadis ke 1696)

Islam dalam segala faktor kehidupan
Pemisahan agama dari kehidupan keluarga,masyarakat,bahkan bernegara menjadi pemicu utama dalam membentuk individu yg tak berperasaan.Kekerasan yg diterima anak baik fisik maupun psikis adalah bukti jauhnya manusia dari hati nurani.Padahal perasaan dan nurani hanya dapat terasah dengan hadirnya iman dan ketaqwaan.

Bagaimana mungkin seorang yg mempunyai iman tega menyakiti makhluk lemah anak demi pelampiasan amarah,menghancurkan karakter anak dengan kata-kata negatif, bahkan membunuh masa depan mereka dengan pelecehan seksual?Kekerasan hanya akan membentuk anak yg telah dewasa menjadi pribadi penerus lingkaran kezaliman pada anak di bawahnya.Bagaimana memutusnya?

Islam paling depan menyuarakan perlindungan dan kasih sayang terhadap mereka sebagaimana yg dicontohkan Rasulullah saw terhadap anaknya,cucunya,bahkan anak para sahabatnya.Beliau bersabda, “Man laa yarham laa yurham” siapa yg tidak mencinta maka dia tidak dicintai. (HR. Muslim)

Dalam Al-Qur’an,Allah telah memberikan landasan dasar dan metode yg universal dalam mendidik anak.Penyampaian aqidah sebagai awal pendidikan yg disampaikan Luqman kepada buah hatinya,juga kasih sayang para nabi kepada anaknya semua terekam dalam Al-Qur’an.Sehingga tak heran jika kemudian Allah juga menekankan pentingnya ketaatan anak kepada orang tua,serta berbuat baik dan menghormati keduanya.Itu semua adalah hubungan timbal balik yg berhak didapat orang tua yg mendidik anaknya dengan penuh kemuliaan.

Lalu bagaimana dengan orang tua yg alakadarnya dalam mendidik anak,tidak memperhatikan nilai kasih sayang,moral,apalagi bekal keimanan?Anehkah jika Allah membalas doa anak utk orang tuanya dengan kasih sayang yg alakadarnya juga,karena isi doa sang anak adalah “Ya Allah,kasihilah orang tuaku sebagaimana ia menyayangiku di waktu kecil”?

Rancang Rumah Tangga Islami Sejak Awal
Ibnul Qoyyim ra mengatakan,“Bila terlihat kerusakan pada diri anak-anak,mayoritas penyebabnya adalah bersumber dari orangtuanya. ”

Bekalan nilai-nilai Islam yg ditanamkan sejak dini kepada anak akan menjadi tameng baginya utk tidak melakukan kezaliman,bahkan melindungi anak dari aniaya orang lain. Keluarga yg konsisten menerapkan nilai-nilai Islam dalam kondisi carut marut seperti sekarang,artinya telah menjadi pemutus mata rantai kezaliman terhadap anak (lihat Tafsir Hadits).Amirul Mukminin Ali ra memberikan teladan,“Ajarilah diri-diri kalian dan keluarga-keluarga kalian kebaikan dan bimbinglah mereka. ”

Karena itu,utk melahirkan pribadi yg kuat dan sanggup memberi kekuatan kepada orang lain,semua harus dilihat dari awal persiapan pembentukan rumah tangga.

Proses mencari pasangan hidup,tentu menjadi tema awal yang harus diperhatikan. Menurut Ustadz Syahrul Syah,proses ini sangat menentukan kualitas keturunan. “Makanya jangan mengawali rumah tangga dengan zina, tegasnya.Bagaimana mungkin,jelas Ustadz Syahrul,bisa mendapatkan anak yg bagus kalau diawali dengan cara yg tiada bagus, misalnya hamil di luar nikah.

Kemudian,saat mengandung,ibu pun dianjurkan memperbanyak membaca Al-Qur’an, bersenandung lagu-lagu Islam,berzikir.Intinya,melakukan perbuatan-perbuatan yg mendekatkan dirinya pada Allah.“Kalau yang didengar janin itu bebrapa suara yg baik, suara keimanan,insya Allah sang anak akan lahir benar-benar bersih,”tambahnya.
Baca Juga: Kisah Inspirasi:Mencari Ilmu Terdahulu,Baru Menikah,
Ustadz yg kerap menjadi juri dan penceramah di berbagai acara teve ini pun menyitir sabda Rasulullah saw,“Didiklah anak-anakmu dengan tiga hal;cinta nabi,cinta pada keluarga,dan cinta membaca Al-Qur’an. ”

Lakukan Sesuatu!
Masalah pengasuhan dan pendidikan anak bukan semata masalah pribadi orangtua.Kita sebagai anggota masyarakat mempunyai kewajiban untuk selalu peduli akan kehidupan anak secara umum.Anak orang lain hakikatnya adalah anak kita juga,karena buah hati adalah titipan dan amanah Allah,bukan milik pribadi.Seyogyanya semua elemen masyarakat melakukan upaya penyadaran dan pembinaan utk mengangkat harkat dan martabat anak demi menyelamatkan generasi