Sabtu, 27 Februari 2016

Rasulullah dan Batu Kerikil

Rasulullah dan Batu Kerikil
Dalam satu riwayat dikisahkan bahwa ketika Rasulullah SAW mengimami shalat berjamaah, para sahabat menyadari bahwa setiap kali Rasulullah SAW berpindah gerakan sholat, terlihat tampak sangat kepayahan. Selain itu, setiap gerakan beliau diiringi suara yg aneh, seperti ada yg salah pada persendiannya.

Seusai sholat,sahabat Rasulullah SAW,Sayyidina Umar bin Khatthab bertanya,“Ya Rasulullah, kami melihat seolah-olah baginda menanggung penderitaan yang amat berat. Sedang sakitkah engkau ya Rasulullah? ”

“Tidak ya Umar. Alhamdulillah aku sehat dan segar”, jawab Rasulullah.

“Ya Rasulullah, mengapa setiap kali Baginda menggerakkan tubuh, kami mendengar seolah-olah sendi-sendi tubuh baginda saling bergesekan? Kami yakin baginda sedang sakit”, desak Sayyidina Umar penuh cemas.

Akhirnya, Rasulullah pun mengangkat jubahnya. Para sahabatpun terkejut ketika melihat bahwa perut Rasulullah SAW yg kempis tengah dililit oleh sehelai kain yang berisi batu-batu kerikil. Batu-batu itu beliau ikatkan utk menahan rasa laparnya. Itulah yg menimbulkan bunyi aneh setiap kali tubuh Rasulullah bergerak.

Para sahabat pun berkata, “Ya Rasulullah, adakah bila baginda menyatakan lapar dan tidak mempunyai makanan, kami tidak akan mendapatkannya utk tuan? ”

 http://sunnahsunni.blogspot.com/2016/02/rasulullah-dan-batu-kerikil.html
 

Baginda Rasulullah pun menjawab dengan lembut, “Tidak para sahabatku. Aku tahu, apapun akan kalian korbankan buat Rasulmu. Tetapi, apa jawabanku nanti dihadapan Allah, apabila aku sebagai pemimpin, menjadi beban buat umatnya? Biarlah rasa lapar ini sebagai hadiah dari Allah buatku, agar kelak umatku tiada yg kelaparan di dunia ini, lebih-lebih di akhirat nanti.. ”
Baca Juga:Daftar Nama Bayi Laki-laki
Teramat agung pribadi Rasulullah SAW. Apakah kita akan bisa mencintanya seperti ia mencintai kita?

Jumat, 26 Februari 2016

Kisah Rasulullah dan Bocah Malang

Rasulullah dan Bocah Malang
Hari raya Idul Fitri telah tiba.Sejak mulai pagi-pagi sekali,semua orang sibuk mempersiapkan pesta menyambut lebaran.Kota Madinah dipenuhi keadaan gembira.waktu pelaksanaan shalat Id semakin dekat. Tua-muda dengan mengenakan pakaian terbaru mereka pergi menuju lapangan.Anak-anak turut beserta orangtua mereka,bermain dan bercanda di tempat yg agak jauh dari orang dewasa.Keadaan di sekitar lapangan semakin semarak dengan aroma wewangian yg melenakan dari pakaian yg melambai-lambai serta saputangan yg berkibar-kibar ditimpa riuh-rendah suara anak-anak yg tiada henti.

Usai shalat Id anak-anak tampak sibuk mengucapkan selamat lebaran.Ketika Rasulullah SAW hendak pulang,beliau melihat seorang bocah bertubuh kurus memakai baju compang-camping,duduk sendirian di salah satu sudut lapangan sembari melelehkan air mata.
Rasulullah berjalan menghampiri anak tersebut,dengan penuh kasih sayang mengusap pundaknya dan bertanya,“Mengapa menangis,Nak? ”

 http://sunnahsunni.blogspot.com/2016/02/kisah-rasulullah-dan-bocah-malang.html

Si anak dengan marah menyingkirkan tangan Rasulullah dan berkata,“Tinggalkan aku sendiri! Aku sedang berdoa. ”
Rasulullah membelai rambut bocah itu dan dengan suara yg penuh kelembutan beliau bertanya kembali,“Katakan padaku,Nak! Apa yg terjadi padamu? ”

Bocah itu menyembunyikan wajah di antara kedua lututnya,lalu berkata,”Ayahku terbunuh dalam peperangan melawan Muhammad.Ibuku sudah kawin lagi dengan orang lain.Harta benda milikku dijarah orang.Aku hidup bersama dengan ibuku,tetapi suaminya yg baru telah mengusirku pergi.Hari ini semua anak-anak sebayaku bercanda dan menari-nari dengan mengenakan pakaian barunya,tetapi diriku?Aku tidak mempunyai makanan yg kumakan dan tidak pula atap yg melindungiku. ”

Air mata Rasulullah mulai menetes.Tetapi beliau mencoba untuk tetap tersenyum sembari bertanya,“Jangan bersedih anakku! Aku juga kehilangan ayah dan ibu saat aku masih kecil. ”
Si anak menengadahkan kepalanya dan menatap Rasulullah,ia segera mengenali wajah itu dan ia pun merasa sangat malu.Dengan nada penuh kasih Rasulullah berkata,”Jika aku menjadi ayahmu dan Aisyah menjadi ibumu,dan Fatimah saudaramu,apakah kamu akan merasa bahagia,anakku? ”Si anak mengangguk,“Tentu. ”

Rasulullah menggandeng tangan anak malang itu dan membawanya ke rumah.Beliau memanggil Aisyah,“Terimalah anak ini sebagai anakmu.” Aisyah memandikan anak itu dengan tangannya sendiri dan memperlakukannya dengan penuh kasih sayang.Setelah memakaikan pakaian padanya,Aisyah berkata,“Sekarang pergilah Nak.Kamu bisa bermain dengan sebagian temanmu,dan bila sudah kau rasa cukup,pulanglah. ”

Si anak kembali ke lapangan seraya menari kegirangan.Teman-teman sebayanya keheranan melihat perubahan yg tiba-tiba pada dirinya.Mereka menghampirinya dan menanyakan kisahnya.Si anak malang itu menceritakan semua detail peristiwa yg barusan dialaminya bersama Nabi.Mendengar ceritanya,salah seorang temannya berkata dengan wajah cemberut,“Alangkah bahagianya hari ini bila bebrapa ayah kita telah meninggal seperti ayahnya. ”
Walhamdulillahirabbilalamin


Referensi:

Ditulis oleh Misykat dalam Hirak Har,diadopsi dalam buku Kisah-Kisah Teladan oleh M.Ebrahim Khan.

Sabtu, 20 Februari 2016

Hukum Memelihara Anjing dan Hikmah Mengapa Daging Anjing Diharamkan

Setiap yang Allah perintahkan atau larang pasti terdapat hikmah atasnya.Jika Allah mengharamkan sesuatu pasti terdapat keburukan di dalamnya,jika Allah menghalalkan sesuatu pasti ada kebaikan di dalamnya untuk kelangsungan hidup manusia di bumi ini.Kali ini,kita akan membahas mengapa daging anjing diharamkan?adakah sebab ilmiah yang dapat kita ketahui?

Maka Berikut ini penjelasannya.

Prof. Thabârah dalam kitab Rûh ad-Dîn al-Islâmi menyatakan,“Di antara hukum Islam bagi perlindungan badan adalah penetapan najisnya anjing. Ini adalah mu’jizat ilmiyah yang dimiliki Islam yang mendahului kedokteran modern.Kedokteran modern menetapkan bahwa anjing menyebarkan banyak penyakit kepada manusia,karena anjing mengandung cacing pita yg menularkannya kepada manusia dan menjadi sebab manusia terjangkit penyakit g berbahaya,bisa sampai mematikan.Sudah ditetapkan bahwa seluruh anjing tidak lepas dari cacing pita sehingga wajib menjauhkannya dari semua yg berhubungan dengan makanan dan minuman manusia.Taudhîhul-Ahkam, Syaikh Ali Bassâm,1/137.

http://sunnahsunni.blogspot.com/2016/02/hukum-memelihara-anjing-dan-hikmah.html

Benarlah sabda Rasulullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam :

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.


إِذَا وَلَغَ ال�'كَل�'بُ فِي إِنَاءِ أَحَدِ كُم فَل�'يُرِق�'هُ ثُمَّ لِيَغ�'سِل�'هُ سَب�'عَ مِرَارٍ

Bila seekor anjing minum dari wadah milik kalian,maka tumpahkanlah,lalu cucilah 7 kali. HR al-Bukhâri no 418, Muslim no. 422.

Dalam riwayat lain :

طَهُرو�'رُ إِنَاَءِ أَحَدِكُم�' إذَا وَلَغَ فِي�'هِ ال�'كَل�'بُ أَن�' يَغ�'سِلَهُ سَب�'عَ مَرَّاتٍ اُو�'لاَهُنَّ بِالتُّرَابِ

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ” Sucinya bejana kalian yang dimasuki mulut anjing adalah dengan mencucinya 7 kali,salah satunya dengan tanah” HR Muslim no. 420 dan Ahmad 2/427

مَنِ اق�'تَنَى كَمبًا إِلاَّ كَل�'بَ مَا شِيَةٍ أَو�' كَل�'بَ صَي�'دٍ نَقَصَ مِن�' عَمَلِهِ كُلَّ يَو�'مِ قِي�'رَاطُ

Barangsiapa memelihara anjing selain anjing untuk menjaga binatang ternak dan anjing untuk berburu, maka amalannya berkurang setiap harinya sebanyak satu qirâth (satu qirâth adalah sebesar gunung Uhud). ”HR. Muslim no. 2941.

Juga sabda beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam :

أَيُّمَا أَهلِ دَارٍ اتَّخَذُواكَل�'بُا إِلاَّ كَل�'ب مَا شِيَةٍ أَو�' كَلبَ صَا ئِدٍ نَقَصَ مِن�' عَمَلِهِم�' كُلَّ يَو�'مٍ قِي�'رَاطَانِ

Penghuni rumah mana saja yang memelihara anjing selain anjing untuk menjaga binatang ternak atau anjing untuk berburu,maka amalannya berkurang setiap harinya sebanyak dua qirâth. HR. Muslim no. 2945.

Demikian juga Rasulullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

مَن�' أَم�'سَكَ كَل�'بًا فَإِنَّهُ يَن�'قُصُ كُلَّ يَو�'مٍ مِن�' عَمَلِهِ قِي�'رَاطُ إِلاَّ كَل�'بَ حَر�'ثٍ اَو�' مَا شِيَةٍ

Barangsiapa memelihara anjing, maka amalan shalehnya akan berkurang setiap harinya sebesar satu qirâth,selain anjing untuk menjaga tanaman atau hewan ternak.HR Muslim no. 2949.

Dari Abu Mas’ûd Radhiyallahu ‘anhu beliau berkata :

أَنَّ رَسُو لَاللَّهِ صَلَى اللَّهُ عَلَي�'هِ وَسَلَم نَهَى عَن�' ثَمَنِ ال�'كَل�'بِ وَمَه�'رِ ال�'بَغِيِّ وَحُلوَانِ ال�'كَا هِنِ

Rasulullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang hasil penjualan anjing, mahar (hasil) pelacur, dan upah dukun. Diriwayatkan oleh Imam,Ahmad 4/118-119, 120, al-Bukhâri 7/28 dan Muslim no. 1567.

Hadits Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu yg berbunyi,bahwasanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda :

كُلُّ ذِينَابٍ مِن�' السِّبَاعِ فَأَك�'لُهُ حَرَامُ

Semua yg memiliki gigi taring dari hewan buas maka memakannya haram.HR Muslim 1933

Meskipun demikian, bukan berarti apa yg Allah ciptakan adalah sia-sia atau tidak ada manfaatnya.Karena Allah menciptakan alam semesta ini dengan tujuan yang haq (benar),dan Allah hendak menguji dari hamba-hambaNya siapa yg terbaik perbuatannya,dan Allah menguji siapa yang benar-benar beriman dan siapa yang masih bebrapa ragu.

Lalu apa manfaat anjing? binatang yg satu ini dapat dimanfaatkan untuk menjaga hewan ternak atau juga bisa dijadikan hewan pemburu.Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

مَنِ اق�'تَنَى كَل�'بًا إِلاَّ كَل�'بَ مَاشِيَةٍ أَو�' كَل�'بَ صَي�'دٍ نَقَصَ مِن�' عَمَلِهِ كُلَّ يَو�'مٍ قِيرَاطٌ

“Barangsiapa memelihara anjing selain anjing untuk menjaga binatang ternak dan anjing untuk berburu,maka amalannya berkurang setiap harinya sebanyak satu qiroth (satu qiroth adalah sebesar gunung uhud).”HR.Muslim.‘Abdullah mengatakan bahwa Abu Hurairah juga mengatakan,“Atau anjing untuk menjaga tanaman. “

Baca Juga:15 Pertanyaan orang Kafir Yang Persoalkan Kebenaran Islam

Jadi anjing dapat dimanfaatkan untuk menjaga binatang ternak dan khusus untuk berburu setelah dilatih terlebih dahulu.“Jika kamu melepas anjingmu,maka sebutlah asma’Allah atasnya (Bissmillah),maka jika anjing itu menangkap untuk kamu dan kamu dapati dia masih hidup,maka sembelihlah. ”

Jumat, 19 Februari 2016

Istri-istri Rasulullah SAW

Pada awalnya,keluarga Rasulullah SAW tidak jauh berbeda dengan yang lain. Beliau menikah dengan Khadijah binti Khuwaylid,seorang saudagar kaya yang saat itu telah menjadi janda. Rasulullah udah bekerja sebaga manager ekspedisi perniagaan Khadijah sebelum beliau mengawininya.

Beliau sangat mencintai dan menyayangi Khadijah sampai akhir hayatnya,dan hanya menikah lagi sepeninggal Khadijah.Ada banyak kisah yang menceritakan betapa cinta dan sayangnya Rasulullah SAW kepada istrinya ini.Perkawinan-perkawinan Rasulullah SAW berikutnya dilatarbelakangi oleh beberapa hal namun tidak ada yang didasarkan pada hawa nafsu belaka. Berikut ini nama-nama “Ummahatul-Mu’minin”menurut kronologi pernikahan mereka dengan Rasulullah SAW :

 http://sunnahsunni.blogspot.com/2016/02/istri-istri-rasulullah-saw.html


Khodijah binti Khuwailid RA. (556-619 M)

Status ketika menikah : Janda karena ditinggal wafat oleh 2 suami terdahulu,yaitu Abi Haleh Al Tamimy dan Oteaq Almakzomy
Periode menikah : Tahun 595M di Mekkah ketika usia Rasulullah SAW 25 tahun dan Khodijah 40 tahun.

Anak : Dari pernikahannya dengan Khodijah,Rasulullah SAW memiliki sejumlah anak laki-laki dan perempuan. Namun demikian semua anak laki-laki beliau (Al-Qosim dan Abdullah) meninggal. Sedangkan yang anak-anak perempuan beliau adalah : Zainab, Ruqoyyah, Ummu Kultsum dan Fatimah.
Fakta penting : Khodijah RA adalah orang pertama yang mengakui kerasulan suaminya. Rasulullah SAW tidak menikah dengan wanita lain selama Khodijah masih hidup.Khodijah adalah istri yang paling dicintai Rasulullah SAW.
Saudah binti Zam’a RA. (596 – 674 M)
Status ketika menikah : Janda dari Sakran bin ‘Amr bin Abdi Syams yang turut berhijrah ke Habsyah (Abyssinia, Ethiopia)
Periode menikah : Tahun 631M ketika Saudah berusia 35 tahun.
Anak : tidak ada.
Fakta penting : Tujuan Rasulullah SAW menikahinya adalah untuk menyelamatkannya dari kekafiran akibat menjanda.Keluarga Saudah RA masih kafir dan dipastikan akan mempengaruhi kembali Saudah jika tidak diselamatkan.
Aisyah binti Abu Bakar RA. (614-678 M)
Status ketika menikah : Gadis. Aisyah RA berumur antara 6 hingga 9 tahun ketika Rasulullah menikahinya. Tetapi mereka baru bercampur setelah Aisyah cukup umur.
Periode menikah : bulan Syawal tahun kesebelas dari kenabian,setahun setelah beliau menikahi Saudah atau dua tahun dan lima bulan sebelum Hijrah.
Anak : tidak ada.
Fakta penting : Rasulullah SAW tidak pernah menikahi seorang gadis selain Aisyah. Tujuan Rasulullah SAW menikahinya adalah untuk mendekatkan hubungan dengan keluarga Abu Bakar (yang merupakan sahabat utama Rasulullah SAW dan merupakan khalifah pertama setelah Rasulullah SAW meninggal).
Hafsah binti Umar bin Khatab RA. (607-antara 648 dan 665 M)
Status ketika menikah : Janda dari Khunais bin Hudzaifah yang gugur sebagai syahid dalam Perang Badar.
Periode menikah : tidak lama setelah Perang Badar usai, tahun ke-3 Hijriyah
Anak : tidak ada.
Fakta penting : Rasulullah SAW menikahinya untuk menghormati ayah Hafsoh,yaitu Umar bin Khatab RA yang kelak menjadi khalifah kedua setelah Rasulullah SAW meninggal.

Zainab binti Khuzaimah RA. (595-626 M)
Status ketika menikah : Janda dari Abdullah bin Jahsi yang gugur sebagai syahid di Perang Uhud.
Periode menikah : tahun ke-4 Hijriyah
Anak : tidak ada.
Fakta penting : Zainab RA meninggal dunia 2-3 bulan setelah menikah dengan Rasulullah SAW.
Ummu Salamah Hindun binti Abu Umayyah RA. (599–683 M)
Status ketika menikah : Janda dari Abu Salamah dengan meninggalkan 2 anak laki-laki dan 2 anak perempuan.
Periode menikah : bulan Syawal tahun ke-4 Hijriyah.
Anak : tidak ada.
Fakta penting : Rasulullah SAW menikahinya dengan tujuan menjaga keluarga dan anak-anak Ummu Salamah.
Zainab binti Jahsyi bin Royab RA. (588/561 – 641 M)
Status ketika menikah : Janda cerai dari Zaid bin Haritsah,anak angkat Rasulullah SAW.
Periode menikah : bulan Dzulqoidah tahun ke-5 Hijriyah.
Anak : tidak ada.
Fakta penting : Zainab adalah putri bibi Rasulullah SAW. Rasulullah SAW menikahinya atas perintah Allah SWT (QS : 33 : 37)
Juwairiyah binti Al-Harits RA. (605-670 M)
Status ketika menikah : Janda dari Masafeah Ibn Safuan.
Periode menikah : bulan Sya’ban tahun ke-6 Hijriyah.
Anak : tidak ada.
Fakta penting : Juwairiyah RA adalah putri dari al-Harits bin Dhirar,pemimpin Bani Mustalik yang pernah berkomplot untuk membunuh Rasulullah SAW,namun berhasil ditaklukan. Juwairiyah kemudian menjadi tawanan perang yang dimiliki oleh Tsabit bin Qais bin Syimas, kemudian ditebus oleh Rasulullah SAW.Rasulullah SAW kemudian menikahinya untuk melunakkan hati sukunya kepada Islam.
Ummu Habibah Ramlah binti Abu Sufyan RA (591-665 M)
Status ketika menikah : Janda dari Ubaidillah bin Jahsy yg hijrah bersamanya ke Habsyah.
Periode menikah : bulan Muharrom tahun ke-7 Hijriyah lewat khitbah melalui raja Najasy.
Anak : tidak ada.
Fakta penting : suami Ummu Habibah pertama (Ubaidillah) tersebut murtad dan menjadi nasrani dan meninggal di Habsyah.Ummu Habibbah tetap istiqomah terhadap agamanya. Alasan Rasulullah SAW menikahinya adalah untuk menghibur beliau dan memberikan sosok pengganti yang lebih baik baginya.Selain itu sebagai penghargaan kepada mereka yang hijrah ke Habasyah karena mereka sebelumnya telah mengalami siksaan dan tekanan yang berat di Mekkah.
Shafiyyah binti Huyay bin Akhtab RA. (628–672 M)
Status ketika menikah : Janda dari Kinanah,salah seorang tokoh Yahudi yang terbunuh dalam perang Khaibar.
Periode menikah : 628 M, tahun ke-7 Hijriyah.
Anak : tidak ada.
Fakta penting : Shafiyah adalah istri Rasulullah SAW yang berlatarbelakang etnis Yahudi. Sukunya diserang karena telah melanggar perjanjian yang sudah mereka sepakati dengan kaum Muslimin.Shafiyyah termasuk salah seorang tawanan saat itu.Nabi berjanji menikahinya jika ia masuk Islam.Maka masuklah ia dalam Islam. 

Maimunah binti Al- Harits RA. (602- 681 M)
Status ketika menikah : Janda dari Abd al-Rahman bin Abdil-Uzza.
Periode menikah : Dzulqoidah tahun ke-7 Hijriyah.
Anak : tidak ada.
Fakta penting : Rasulullah SAW menikahinya sebagai penghormatan bagi keluarganya yang telah saling tolong menolong dengannya.Maimunah sendirilah yg datang menemui Rasulullah SAW dan meminta agar menikahinya.
Mariah Al-Qibthiyah RA.
Status ketika menikah : Hamba sahaya Rasulullah SAW sebagai hadiah dari Muqauqis, seorang penguasa Mesir.
Periode menikah : 3 tahun sebelum Rasulullah SAW wafat.
Anak : Ibrahim (meninggal dunia pada usia 18 bulan).
Baca Juga:Wasiat Rasulullah Kepada Kita Ummatnya

Demikianlah sekilas mengenai istri-istri Rasulullah SAW yang luar biasa.Jelaslah bahwa Rasulullah SAW memiliki alasan yang kuat dalam setiap pernikahannya.Semua dilandasi atas kecintaan pada Allah SWT dan umatnya.Semoga kita semua terbebas dari pikiran-pikiran buruk dan hasutan kaum kafir mengenai baginda.Aamin.

Kamis, 18 Februari 2016

Jangan Takut Menikah,Ini Janji Allah Untuk Orang Beriman

Kali ini Kami Memberikan Pencerahan Ilmu Mengenai Nikah,Kalian Yg Masih Pacaran Sampai tua,kalian Yang takut Untuk menikah,Apa yang kalian tunggu?? Kalian malah akan menambah Dosa untuk diri kalian sendiri Jika tak mensegerakan menikah...

Untuk kalian yang takut menikah,dan yang akan menikah,BACA..

Ketika seorang Muslim-pria atau wanita-akan menikah,biasanya akan timbul perasaan yang bermacam-macam.Ada rasa gundah,resah,risau,bimbang,termasuk tidak sabar menunggu datangnya sang pendamping.

Bahkan ketika dalam proses taaruf sekalipun masih ada perasaan keraguan.Namun,ada juga muncul kekhawatiran.calon suami,maka khawatir menghantui pikirannya.Khawatir bagaimana nanti setelah menikah?Apakah bisa mencukupi kebutuhan rumah tangga atau tidak? Bagaimana nanti setelah mempunyai anak,mampukah membimbing dan mendidik mereka?Apalagi kebutuhan hidup sehari-hari semakin mahal dari tahun ke tahun.

 http://sunnahsunni.blogspot.com/2016/02/jangan-takut-menikahini-janji-allah.html

Sebaliknya,buat mereka yang tidak memiliki kekhawatiran soal ekonomi dan sudah memiliki calon pasangan,namun sengaja tidak segera menikah.Mereka berasalan,bahwa menikah itu tidak gampang,harus menemukan kecocokan dulu,harus berpendidikan tinggi dulu,harus kaya terlebih dulu. Maka hal itu akan menjadi tumpukan dosa jika melewati bebrapa masa matang tidak mempersibuk diri dengan kebaikan.

Persoalan utama seseorang yang akan menikah adalah penyakit bebrapa ragu.Jika penyakit tersebut hinggap dalam pikiran dan hati seseorang,maka saat itu juga waktu yang paling tepat untuk introspeksi diri terhadap keyakinannya.Karena itulah kunci utama dalam melangkah ke depan dalam menghadapi ujian dan cobaan hidup.

Berkaitan dengan kekhawatiran itu,yang karenanya seseorang tidak segera menikah padahal sudah mempunyai calon pasangan,Allah Taala berkalam,

“Dan nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kamu,dan juga orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan.Jika mereka miskin,Allah akan memberikan kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Mahaluas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui. ” (Qs. an-Nur 24 : 32)



Jika memang Allah Taala berjanji demikian,kenapa harus ragu?Jika memang janji dari Zat yang Mahabenar itu sudah jelas tertulis di dalam al-Quranul Karim,mengapa mesti ada ketakutan untuk segera menikah? Padahal, calon pasangan sudah ada.Padahal,umur sudah waktunya dan memang pantas segera menikah.

Maka jalan keluarnya adalah berikhtiar.Jika berikhtiar sudah dilakukan,maka jangan pernah berhenti sekaligus berdoa.Percayalah,Allah Taala telah menentukan bebrapa saat yg tepat dan terbaik bagi hamba-Nya yg tak pernah putus asa dari Rahmat-Nya.

Adalah kewajiban kita untuk mempercayai janji Allah.Jangan sampai bisikan-bisikan setan menyusup ke dalam hati.Karena itu dapat menggoyahkan keimanan kita terhadap kebenaran janji Allah Taala,termasuk ketika Allah Taala berjanji akan memampukan hamba-Nya yg miskin bila menikah.Tiada yg sulit bagi Allah Taala jika ingin memberikan karunia kepada hamba-Nya.Sungguh,Allah Taala Maha Pemurah dan Pemberi rezeki.Tinggal kita meyakini atau tidak.Dengan keyakinan itu,hidup kita akan optimis dan selalu berpikir posititf.

Berkaitan dengan karunia Allah Taala,yg dimaksud adalah rezeki.Rezeki dapat berupa materi atau non materi. Namun dikatakan rezeki jika di dalamnya terdapat manfaat bagi dirinya dan orang lain.

Misalnya,seorang ikhwan tidak memiliki sepeda motor yang dapat memberikan manfaat yang banyak setelah menikah.Pergi ke mana-mana naik angkutan umum atau bis.Namun,dengan kebaikan-kebaikan yang tulus,maka Allah Taala membuka pintu-pintu rezeki.Tiba-tiba ada dermawan yg menghibahkan sepeda motor untuk keperluan dakwah dan sebagainya.Maka motor tersebut menjadi manfaat untuk menambah kebaikan.Sehingga Allah Taala terus membukakan pintu-pintu karunia-Nya sebagai “hadiah” karena memanfaatkan nikmat pada jalur yang bijak.

Demikian pula rezeki non materi.Sebagai contoh,seseorang yang belum menikah juga mempunyai kesehatan,kesempatan,atau bahkan kemampuan yg sama dengan setelah menikah.Memang hidupnya simple setelah menikah.Namun dia dapat hidup bahagia dengan keadaan yang dijalani.Karirnya semakin memuncak,tatapan matanya terhadap masa depan senantiasa optimis,dan dapat memberikan manfaat kepada orang lain.Itulah janji-janji Allah Taala bagi yang telah menikah dengan keyakinan yg mantap dan keimanan yg benar.

Pintu-pintu rezeki akan terbuka lebar jika seseorang telah mengalami sebuah jenjang membahagiakan bernama pernikahan.Setelah kita berusaha dan berdoa,rezeki akan datang dengan segera.

Dengan menikah,kita mengharapkan Allah Taala menganugerahkan rezeki yang barakah.Yaitu rezeki yang dapat menentramkan hati dan mensucikan jiwa.Sehingga semakin membuat kita berbahagia dan meningkatkan rasa syukur terhadap nikmat yg telah Allah Taala berikan dengan semakin giat dan tekun dalam beribadah dan bekerja.

Baca Juga:Cara Mengubah Perilaku Kasar Suami Dngan 7 cara

Hanya kepada Allah kita menyembah,dan hanya kepada Allah kita memohon pertolongan.

Senin, 15 Februari 2016

Kisah Malaikat JIBRIL Memeluk RASULLULLAH 3 Kali Yang Membuat Kita Menangis

Allahumma shalli ‘ala sayyidina Muhammad wa ‘ala ali Muhammad.
Semoga Allah Ta’ala kurniakan shalawat pada Nabi Muhammad yang sudah mengantarkan Islam pada kita.Assalamu ‘alaika ayyuhannabiyyu warahmatullahi wabarokatuh.Salam untukmu,wahai Nabi,serta rahmat juga barokah dari Allah Ta’ala untukmu.
Berikut Kisah Nyata Malaikat Jibril Memeluk Rasulullah Tiga Kali Yang Bikin Terharu Membacanya

Begitu mulianya Rasulullah,selama hidup serta matinya yaitu keberkahan.Sosoknya memesona,akhlaknya mulia.Dialah manusia yang dipuji oleh sesama makhluk serta Khaliqnya.Dialah pribadi yang disanjung di bumi serta langit.Namanya bakal harum dalam kebaikan,selalu dimaksud berkali-kali dalam satu hari,di selama saat,oleh milyaran manusia serta malaikat yang jumlahnya tidak terkira.

 http://sunnahsunni.blogspot.com/2016/02/kisah-malaikat-jibril-memeluk.html

Kemuliaan serta keberkahannya dimulai mulai sejak kecil.Saat anak-anak seusianya lihat permainan serta pertunjukan musik yang melenakkan di kalangan golongan Quraisy, Muhammad bin Abdullah kecil tertidur. Lalu,waktu terbangun,acara musik serta kesia-siaan itu sudah usai.Waktu ada rekannya yang mengajak pada saat lain, dengan polos ia berucap, “Aku tak di ciptakan karenanya. ”

Masuk dewasa, kebijaksanaan serta kebersihan hatinya makin bertambah.Ia bimbang dengan kekafiran,kebodohan serta kemaksiatan kaumnya.Jadi,ia sering merenung,menyendiri berbarengan Tuhannya.Ia pilih Gua sebagai tempat yang tinggi nan hening,untuk berdua bersama.


Rabbnya.
pada malam itu,waktu ia sudah menikah dengan Khadijah yang mulia,ia didatangi Duta Langit.Jibril namanya.Duhai mulianya,seorang manusia didatangi oleh malaikat.Makhluk yang terbuat dari tanah itu,disambangi makhluk Allah Ta’ala yang terbuat dari sinar.


Duta langit yang merupakan imam beberapa malaikat tidaklah datang dengan sia-sia.Ada misi agung yang dibawanya.Terlebih,dia tidaklah turun kecuali lantaran terima perintah Zat yang sudah menciptanya.Malam itu,tercatatlah satu momen agung yang bakal selalu memesona dalam perbincangan sejarah serta peradaban.Malam itu,Nabi Muhammad yang manusia umum itu,dipeluk oleh Malaikat Jibril sebanyak tiga kali.


“Bacalah, ” kata Jibril.

Nabi menjawab,“Sungguh,”ucapnya terbata,“aku tak dapat membaca. ”

Lalu,lanjutnya,Jibril mengambil serta memelukku sampai saya kelelahan.Tidak lama,Jibril melepaskan pelukkannya.


“Bacalah, ” Jibril masih memberi instruksi yang sama.

Jadi Rasul yang buta huruf itu menjawab sama,“Sungguh,”ujarnya gugup,“aku tidak kuasa membaca. ”

Lalu,sabda Rasul meneruskan,Jibril mengambil serta memelukku untuk yang ke-2 kali.Lalu melepaskanku.

Paling akhir,Jibril masih menyampaikan kalimat sama,“Bacalah,” ujarnya tegas.

Serta,sosok mulia yang memanglah tidak pintar baca catat itu menjawab sama,“Sungguh, ” hentinya sesaat,“aku tidak bisa baca. ”

Karena itu,tuturnya menjelaskan,Jibril mengambil serta memelukku untuk ketiga kalinya.

Lalu Jibril membacakan surah al-‘Alaq ayat 1-5 sebagai wahyu pertama yang di turunkan di Gua Hira’.

Tersebut pelukan Jibril pada Muhmmad Saw.Pelukan imam malaikat pada imam manusia. Pelukan berjuta arti serta mustahil ditafsirkan dengan kata oleh sastrawan mana juga.Lepas diberi wahyu seraya dipeluk tiga kali malam itu,perjuangan Nabi Muhammad Saw sebagai nabi paling akhir akan selekasnya diawali.
Baca Juga:Kisah Pengakuan Pendeta Kristen Kepada Nabi Muhammad saw
Do'a Nabi Untuk Menyembuhkan Bagian Tubuh Yang Sakit 

Sumber : Kisahikmah.

Keutamaan Shalat Sunnah Sebelum Subuh

Keutamaan Shalat Sunnah Sebelum Subuh
Shalat sunnah qobliyah shubuh atau shalat sunnah Fajar yaitu dua raka’at sebelum pelaksanaan shalat Shubuh adalah di antara shalat rawatib.Yang dimaksud shalat rawatib adalah shalat sunnah yang dirutinkan sebelum atau sesudah shalat wajib.Shalat yang satu ini punya keutamaan yang besar,bebrapa sampai ketika safar pun,Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam terus menerus menjaganya.Bahkan ada keutamaan besar lainnya yang akan kita temukan.

Dalam Shahih Muslim telah disebutkan mengenai keutamaan shalat ini dalam beberapa hadits, juga dijelaskan anjuran menjaganya,begitu pula diterangkan mengenai ringkasnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam melakukan shalat tersebut .

http://sunnahsunni.blogspot.com/2016/02/keutamaan-shalat-sunnah-sebelum-subuh.html


Shalat Sunnah Fajar dengan Dua Raka’at Ringan
Dalil yang menunjukkan bahwa shalat sunnah qobliyah Shubuh atau shalat Sunnah Fajar dilakukan dengan raka’at yang ringan,adalah hadits dari Nafi’, dari Ibnu ‘Umar yang berkata bahwa Ummul Mukminin Hafshoh pernah mengabarkan,

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم كَانَ إِذَا سَكَتَ ال�'مُؤَذِّنُ مِنَ الأَذَانِ لِصَلاَةِ الصُّب�'حِ وَبَدَا الصُّب�'حُ رَكَعَ رَك�'عَتَي�'نِ خَفِيفَتَي�'نِ قَب�'لَ أَن�' تُقَامَ الصَّلاَةُ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dahulu diam antara adzannya muadzin hingga shalat Shubuh.Sebelum shalat Shubuh dimulai,beliau dahului dengan dua raka’at ringan.”(HR. Bukhari no. 618 dan Muslim no. 723).

Dalam lafazh lain juga menunjukkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melaksanakan shalat Sunnah Fajar dengan raka’at yang ringan. Dari Ibnu ‘Umar, dari Hafshoh, ia mengatakan,

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم إِذَا طَلَعَ ال�'فَج�'رُ لاَ يُصَلِّى إِلاَّ رَك�'عَتَي�'نِ خَفِيفَتَي�'نِ
“Ketika terbit fajar Shubuh, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah shalat kecuali dengan dua raka’at yang ringan” (HR. Muslim no. 723).

‘Aisyah juga mengatakan hal yang sama.

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يُصَلِّى رَك�'عَتَىِ ال�'فَج�'رِ إِذَا سَمِعَ الأَذَانَ وَيُخَفِّفُهُمَا
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam setelah mendengar adzan, beliau melaksanakan shalat sunnah dua raka’at ringan” (HR. Muslim no. 724).

Dalam lafazh lainnya disebutkan bahwa ‘Aisyah berkata,

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يُصَلِّى رَك�'عَتَىِ ال�'فَج�'رِ فَيُخَفِّفُ حَتَّى إِنِّى أَقُولُ هَل�' قَرَأَ فِيهِمَا بِأُمِّ ال�'قُر�'آنِ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dahulu shalat sunnah fajar (qobliyah shubuh) dengan diperingan. Sampai aku mengatakan apakah beliau di dua raka’at tersebut membaca Al Fatihah? ” (HR. Muslim no. 724).

Imam Nawawi menerangkan bahwa hadits di atas hanya kalimat hiperbolis yaitu cuma menunjukkan ringannya shalat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dibanding dengan kebiasaan beliau yang biasa memanjangkan shalat malam dan shalat sunnah lainnya. Lihat Syarh Shahih Muslim, 6 : 4.

Dan sekali lagi namanya ringan juga bukan berarti tidak membaca surat sama sekali. Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Sebagian ulama salaf mengatakan tidak mengapa jika shalat sunnah fajar tersebut dipanjangkan dan menunjukkan tidak haramnya,serta jika diperlama tidak menyelisihi anjuran memperingan shalat sunnah fajar.Namun sebagian orang mengatakan bahwa itu berarti Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak membaca surat apa pun ketika itu, sebagaimana diceritakan dari Ath Thohawi dan Al Qodhi ‘Iyadh.Ini jelas keliru.Karena dalam hadits shahih telah disebutkan bahwa ketika shalat sunnah qobliyah shubuh,Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca surat Al Kafirun dan surat Al Ikhlas setelah membaca Al Fatihah.Begitu pula hadits shahih menyebutkan bahwa tidak ada shalat bagi yg tidak membaca surat atau tidak ada shalat bagi yang tidak membaca Al Qur’an,yaitu yang dimaksud adalah tidak sahnya.” (Syarh Shahih Muslim, 6 : 3).

Rajin Menjaga Shalat Sunnah Qobliyah Shubuh
Dan shalat sunnah fajar inilah yang paling Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam jaga, dikatakan pula oleh ‘Aisyah,

أَنَّ النَّبِىَّ صلى الله عليه وسلم لَم�' يَكُن�' عَلَى شَى�'ءٍ مِنَ النَّوَافِلِ أَشَدَّ مُعَاهَدَةً مِن�'هُ عَلَى رَك�'عَتَي�'نِ قَب�'لَ الصُّب�'حِ
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah menjaga shalat sunnah yang lebih daripada menjaga shalat sunnah dua raka’at sebelum Shubuh” (HR. Muslim no. 724).

Dalam lafazh lain disebutkan bahwa ‘Aisyah berkata,

مَا رَأَي�'تُ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم فِى شَى�'ءٍ مِنَ النَّوَافِلِ أَس�'رَعَ مِن�'هُ إِلَى الرَّك�'عَتَي�'نِ قَب�'لَ ال�'فَج�'رِ
“Aku tidaklah pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengerjakan shalat sunnah yang lebih semangat dibanding dengan shalat sunnah dua raka’at sebelum Fajar” (HR. Muslim no. 724).

Dalil anjuran bacaan ketika shalat sunnah qobliyah shubuh dijelaskan dalam hadits berikut,

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَرَأَ فِى رَك�'عَتَىِ ال�'فَج�'رِ (قُل�' يَا أَيُّهَا ال�'كَافِرُونَ) وَ (قُل�' هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ)
“Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca ketika shalat sunnah qobliyah shubuh surat Al Kafirun dan surat Al Ikhlas” (HR. Muslim no. 726).

Keutamaannya : Lebih dari Dunia Seluruhnya
Adapun dalil yang menunjukkan keutamaan shalat sunnah qobliyah Shubuh adalah hadits dari ‘Aisyah di mana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

رَك�'عَتَا ال�'فَج�'رِ خَي�'رٌ مِنَ الدُّن�'يَا وَمَا فِيهَا
“Dua raka’at fajar (shalat sunnah qobliyah shubuh) lebih baik daripada dunia dan seisinya. ” (HR.Muslim no.725).

Jika keutamaan shalat sunnah fajar saja demikian adanya,bagaimana lagi dengan keutamaan shalat Shubuh itu sendiri.
Dalam lafazh lain,‘Aisyah berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berbicara mengenai dua raka’at ketika telah terbih fajar shubuh.

لَهُمَا أَحَبُّ إِلَىَّ مِنَ الدُّن�'يَا جَمِيعًا
“Dua raka’at shalat sunnah fajar lebih kucintai daripada dunia seluruhnya”(HR. Muslim no. 725).

http://sunnahsunni.blogspot.com/2016/02/keutamaan-shalat-sunnah-sebelum-subuh.html


Hadits terakhir di atas juga menunjukkan bahwa shalat sunnah fajar yang dimaksud adalah ketika telah terbit fajar shubuh.Karena sebagian orang keliru memahami shalat sunnah fajar dengan mereka maksudkan untuk dua raka’at ringan sebelum masuk fajar.Atau ada yang membedakan antara shalat sunnah fajar dan shalat sunnah qobliyah shubuh.Ini jelas keliru. Imam Nawawi mengatakan.

أَنَّ سُنَّة الصُّب�'ح لَا يَد�'خُل وَق�'تهَا إِلَّا بِطُلُوعِ ال�'فَج�'ر ، وَاس�'تِح�'بَاب تَق�'دِيمهَا فِي أَوَّل طُلُوع ال�'فَج�'ر وَتَخ�'فِيفهَا ، وَهُوَ مَذ�'هَب مَالِك وَالشَّافِعِيّ وَال�'جُم�'هُور
“Shalat sunnah Shubuh tidaklah dilakukan melainkan setelah terbit fajar Shubuh.Dan dianjurkan shalat tersebut dilakukan di awal waktunya dan dilakukan dengan diperingan.Demikian pendapat Imam Malik,Imam Syafi’i dan jumhur (mayoritas) ulama. ” (Syarh Shahih Muslim, 6 : 3).
Baca Juga:Wasiat Rasulullah Kepada Kita Ummatnya

Semoga kita semua semakin semangat beramal sholeh.Hanya Allah-lah yang memberi taufik.

Selasa, 09 Februari 2016

Renungan :Cara Malaikat 'Izrail Mencabut Nyawa Manusia

Cara Malaikat 'Izrail Mencabut Nyawa Manusia
Kematian adalah suatu hal yg pasti akan terjadi pada semua makhluk hidup,bahkan para malaikat pun akan dicabut nyawanya oleh Allah kelak.Dengan demikian,satu-satunya yg kekal dan tidak pernah mati adalah Allah subhanahu wa ta’ala.Mengenai kematian itu sendiri,tidak ada yg mengetahui kapan ajal seseorang akan tiba.Hal ini menjadi rahasia Allah subhanahu wa ta’ala.

DI kisahkan bahwa pada suatu ketika Malaikat ‘Izrail pernah bertanya kepada Allah subhanahu wa ta’ala:“Wahai Tuhanku,kapankah aku mencabut nyawa seorang hamba? Dalam keadaan apa dan bagaimana aku menghilangkannya?”Allah berfirman:“Wahai malaikat ‘Izrail,ini adalah ilmu yg paling rahasia.Siapapun tidak akan mengerti selain Aku. Akan tetapi Aku memberitahukan kepadamu mengenai kedatangan waktunya dari kematian tersebut . ”
 
http://sunnahsunni.blogspot.com/2016/02/renungan-cara-malaikat-izrail-mencabut.html

Disebutkan,bahwa jika seorang hamba udah waktunya meninggal dunia,maka ada beberapa malaikat yang datang kepada ‘Izrail.Malaikat penjaga jiwa berkata:“Sudah habis masa hidup orang ini.”Selanjutnya datang juga malaikat penjaga rezeki dan amal sambil berkata:“Rezeki dan amalnya telah habis.”Disebutkan,bahwa malaikat Mikail turun dengan membawa lembaran kepada malaikat ‘Izrail yg didapatkan dari Allah. Dalam lembaran itu tertulis nama orang yang diperintah untuk dicabut nyawanya,tempat pencabutan, dan sebab-sebab pencabutan nyawanya.Sedang Ka’bil Akhbar menerangkan:“Bahwasanya Allah subhanahu wa ta’ala menciptakan pohon di bawah ‘Arasy.Jumlah pohon tersebut sama dengan bilangan makhluk yg ada di dunia. Maka ketika ajal seseorang telah tiba, dan umurnya tinggal 40 hari,maka secara otomatis daun pohon ‘Arasy itu juga gugur,dan jatuh di tempat malaikat ‘Izrail.Dengan demikian maka ‘Izrail dapat mengetahui bahwasanya ia diperintahkan untuk mencabut nyawa seseorang sesuai dengan identitas daun tersebut . Dan setelah itu para malaikat menyebut orang yang akan dicabut nyawanya tersebut sebagai “mayat hidup.”Hal ini karena orang tersebut masih dapat merasakan kehidupan dunia selama empat puluh hari lagi. ”
 
Disebutkan,bahwa akan turun dari bawah ‘Arasy dua tetesan yang akan menggambarkan nama pemiliknya. Bila satu tetesan itu berwarna hijau,maka pertanda bahwa pemiliknya termasuk orang yang celaka.Tetapi jika tetesan tersebut berwarna putih,maka hal itu menandakan bahwa pemiliknya termasuk orang beruntung/bahagia.Sedangkan untuk mengetahui dimanakah tempat seseorang akan meninggal di akhir hayatnya,maka Allah memerintahkan malaikat untuk memasukkan ke dalam air mani yang berada di rahim ibunya dengan mencampur debu bumi dari tempat dimana nantinya ia akan meninggal. Maka debu tersebut akan terus berputar-putar untuk mencari tempat yang dikehendaki. Kendati demikian,orang yang bersangkutan akan meninggal sesuai dengan tempat asal dimana debu itu diambil.

Lebih lanjut mengenai kematian,Allah telah berfirman dalam Al-Qur’an:“Katakanlah (Muhammad),‘Sekiranya kamu berada di rumahmu,niscaya orang-orang yg ditakdirkan akan mati terbunuh di medan pertempuran itu,keluar juga ke tempat mereka menghadang kematian.”(Qs. Ali Imran : 154) .
Demikianlah semoga bermanfaat bagi kita semua,dan dapat menjadi renungan untuk kita bersama,Wallahu 'alam bisshawab

Selasa, 02 Februari 2016

Renungan Buat Para Mertua,Sayangi Menantu Perempuanmu

Renungan Buat Para Mertua,Sayangi Menantu Perempuanmu
Wahai para mertua hormatilah menantu perempuanmu,karena kalian tak pernah mengandungnya,menyusuinya,apalagi menyekolahkannya,tetapi dia rela meninggalkan orang tuanya mengabdi sampai mati demi anak laki2mu,apalagi dia rela meregang nyawa untuk mengandung dan melahirkan cucu penerus keturunanmu...

Rumah mertua....
Tidak mudah bagi seorang wanita utk "datang" sendirian ke sebuah keluarga baru..
kemudian harus menyesuaikan diri sedemikian rupa..
untuk dapat hidup bersama keluarga baru tersebut juga

Tidak mudah..
Yang sering terjadi adaLah konflik batin..
 

Tangis..
Ketidak cocokan di banyak haL,
Dan Tetap Bertahan demi Orang Yang Dicintainya Meskipun sebenarnya

Dia stress!!
Para Laki-Laki Kamu harus Tau..
Istrimu rela meninggalkan kedua orangtua yg sudah menyayanginya sejak kecil..
Rela meninggalkan rumahnya yg merupakan tempat ternyamannya sejak kecil..
Hanya demi menaati.. mengikutimu dan membahagiakanmu wahai suami...

Ia Hanya berharap Kamu Lah Suami yang akan Menjadi Pengganti Orang Yang menyayanginya Dan Menjadi Tempat Ternyamannya Setelah meninggalkan Rumahnya..
Setengah Dari Suami Memahami HaL itu..
Setengahnya Lagi Tak Mau Tau Akan haL itu..

Maka.. hargai perasaan istrimu.. sayangi istrimu.. jangan disakiti lagi dengan hal2 lain..
Sungguh.. kedua orangtuanya mengizinkan ia menikah denganmu.. karena mereka berharap,engkau bisa membahagiakannya...
Karena,jika istri sudah bahagia,maka tidak sulit baginya utk selalu menaatimu... SUAMI....

Renungkanlah...