Minggu, 26 Februari 2017

Inilah Sifat-sifat Wanita Calon Penghuni Neraka


Dalam Hadits ini Rasulullah menyebutkan wanita penghuni neraka itu mempunyai dua sifat tercela :
1. tidak bersyukur (berterima kasih) kepada suaminya.
2. jika diuji dengan suatu ujian,ia tidak bersabar.

Hadits ini juga diperkuat oleh sabda Rasul yg lain :
Allah tidak akan memandang seorang wanita yg tidak berterima kasih kepada suaminya dan tidak (berusaha) mencukupkan diri dari (pemberian) suaminya
(HR an-Nasai,al-Hakim, ath-Thabrani dan al-Bazzar).
“Sesungguhnya orang-orang fasik adalah penduduk neraka.”Dikatakan,“Ya Rasulullah,siapa mereka”Rasul bersabda,“Para wanita.”Seorang laki-laki bertanya,“Ya Rasulullah,bukankah mereka itu ibu-ibu,saudari,istri-istri kita-”Rasul menjawab, “Benar, tetapi mereka itu,jika diberi tidak bersyukur, jika diuji tidak bersabar.(HR Ahmad dan al-Hakim derajat Shahih).

http://www.umatnabi.com/2017/02/inilah-sifat-sifat-wanita-calon.html

Berikut sekelumit teladan dari Umahatul Mukminin dan penghulu wanita surga Fathimah binti Rasulullah saw.

Ummul Mukminin Aisyah ra.menceritakan,“Pernah datang kepada kami satu bulan penuh saat kami tidak pernah menyalakan api (tidak pernah memasak), (makanan kami) tidak lain adalah kurma kering dan air,kecuali kami dibawakan daging. ”(HR al-Bukhari,Muslim dan at-Tirmidzi).

Beliau juga bercerita,“Tidaklah keluarga Muhammad makan dua kali dalam sehari kecuali salah satunya adalah kurma kering. ”

Nabi saw.pernah bersabda,“Belum pernah lewat satu sore dimana keluarga Muhammad memiliki satu sha’kurma kering atau satu sha’ biji-bijian. ”
(HR al-Bukhari,at-Tirmidzi dan an-Nasai).

Begitulah makanan yg dinikmati ibunda kita,para istri Rasul saw.

Namun,mereka adalah para wanita yg senantiasa dipenuhi rasa syukur,rasa berterima kasih dan kesabaran yg tinggi serta jauh dari keluh-kesah menuntut ini dan itu.

Dalam hal pakaian,Rasul saw.pernah berpesan kepada Bunda Aisyah ra.,“Jika engkau senang bersamaku (di surga) maka cukuplah bagimu bagian dari dunia seperti bekal seorang pengendara unta (orang bepergian),jauhilah bergaul erat dengan orang kaya (khawatir dirasuki sifat tamak),dan jangan engkau meminta ganti pakaianmu hingga engkau menambalnya. ” (HR at-Tirmidzi dan al-Hakim).

Urwah menceritakan bahwa Aisyah ra.tidak mengganti pakaiannya dengan yg baru hingga ia menambal pakaiannya.Namun,ketakwaan,kedermawanan, kesalihan dan keilmuannya menjadikannya selalu jelita dimata Allah,Rasul saw. dan seluruh manusia.

Ali ra pernah bercerita :
Ia (fatimah) memutar penggilingan hingga berbekas tangannya, memanggul timba hingga membekas dipundaknya,dan membersihkan rumah hingga pakaiannya penuh debu.Lalu datang pembantu kepada Rasul saw. Kamudian aku berkata, “Seandainya engkau datang kepada ayahmu dan meminta seorang pembantu.”Lalu ia mendatangi Rasul,tetapi banyak orang bersama beliau. Ia datang lagi besoknya.Rasul bertanya, “Apa keperluanmu”
Fathimah diam saja.Lalu Ali ra.berkata,“Aku ceritakan kepadamu,ya Rasulullah.Ia memutar penggilingan hingga berbekas tangannya,memanggul timba hingga berbekas pundaknya.Lalu ketika datang pembantu kepadamu,aku menyuruhnya mendatangimu agar meminta pembantu yg bisa menghilangkan kesusahannya itu. ”
Rasul bersabda,“Bertakwalah kepada Allah,Fathimah,tunaikan kewajiban Tuhanmu dan kerjakan (mengurus) keluargamu.Jika engkau menghampiri peraduanmu,bertasbihlah 33 kali,bacalah hamdalah 33kali,lalu takbir 34 kali, dan itu genap 100 kali.Itu lebih baik bagimu ketimbang seorang pembantu. ”Fathimah pun berkata, “Aku ridha dengan pemberian dari Allah dan Rasulnya. ” (HR Abu Dawud)
Semoga Dapat Bermanfaat Utk Bersama.. Aamiin..

Sabtu, 11 Februari 2017

Diam Lebih Baik Dari Berbicara


Firman Allah :
مَن كَان يُؤ�' مِنُ بِا للهِ وَا ل�'يَو�' مِ ا�'لآخِرِ فَل�'يَقُل�' خَي�'رًا أَو�' ِليَص�'مُت�'
Siapa yg beriman kepada-Nya Allah dan hari akhirat,maka hendaknya dia berbicara baik ataupun diam saja.(Mutafaq alayh)

Di Syariah Muslim,Imam Nawawyi rha menjelaskan arti hadis tersebut seperti berikut :
وأم قول صل الله عليه وسلم ” فليقل خيرا أو ليصمت“ فمعناه أنه إذا أراد أن يتكلم فإن كان ما يتكلم به خيرا محققا يثاب عليه واجبا أو ندوبا فليتكلم ، وإن لم يظهر له أنه خير يثاب عليه فليمسك عن الكلا م.
Adapun sabda Rosulullah shallaulahu 'alaihi wassalam,“maka hendaknya ia berbicara baik atau diam saja” maksudnya saat seorang ingin berbicara hendaknya dilihat dulu apakah perkataannya mengandung kebaikan dan kebenaran sesuai dengan hukum wajib atau sunah.Bila ya,maka berbicaralah. Tetapi bila tidak,tahan diri saja.
Imam Syafii saat tenerangkan arti hadis di atas terucap,“Saat mau berbicara, berpikirlah lebih dahulu.Bila ucapan itu tak mengandung mudharat,maka berbicaralah.Tetapi jika mengandungkan mudharat ataupun ragu-raggu,maka tahan diri saja. ”

http://www.umatnabi.com/2017/02/diam-lebih-baik-dari-berbicara.html

Dalam hadis itu terdapatkan nasehat alangkah baiknya tahan diri dari berbicara yg tak mengandung amal kebaikan,apalagi bila terdapatkan kejahatan.Hal tersebut karna salah satunya tanda baik agama Islam seorang ialah tinggalkan apa yang tiada manfaatnya.Sungguh tlah banyak terjadi sebagian pembicaraan yg bersifat mu'bah akan berubah jadi haram hukumnya.
Dapat kita simpulkan bahwa pembicaraan yg kita kerjakan harus suatu yg baik menurut hukumnya,baik sunah ataupun wajib.jika isi pembicaraan sifatnya mubah,alangkah baiknya yg wajib saja karna dikhawatirkan lama-lama pembicaraan tersebut menjerumuskan pada hal yg tak berguna bahkan tak dibenarkan menurut syariat islam.
Betapa banyak petuah-petuah yg bijak menyampaikan supaya kita berhati-hati dalam berbicara.Tek kalimat yg dipakaikan pun apa daja,ada yg memakaikan bahasa anak muda jaman sekarang sampai pribahasa warisan budaya bangsanya.Sebagian Tips Meningkatkan Ibadah
“Memang lidah tidak bertulang! ”
“Mulutmu harimaumu untukmu! ”
“Jika pedang melukai tubuh,masih ada harapan utk pulih.Tetapi seandainya lidah melukai hati,kemanakah kita cari obatnya? ”
Suatu ketika Sahabatnya Abu Bakar as-Shidiq rha.memegangkan ujung lidah beliau dan berbicara,
هَذَ الَّذِي�' أَو�'رَدَنِ ي ال�'مَوَارِ دَ
“Lidah ini (jika tak berhati-hati) dapat menyebabkanku hingga pada tempat kesalahan dan celaka di dunia dan akhirat nantinya. ”
Dalam kitab “Raudhatul ‘Uqalâ’ wa Nuzhatul Fudhalâ’” Imam 'Ibnu Hiban al-Bhusti—beliau pula penulis Shalih 'Ibnu Hiban—menerangkan bahwa :
قال أبو حا تم ر ض اله عن الواجب على العا قل أن ينصف أذ نيه من فيه ويعلم أنه إنما جعلت له أذنا ن و فم و احد ليسمع أكثر مما يقول
Imam Abuu Haatim rha.menerangkan bahwa orang ber akal haruslah lebih banyak mengunakan ke2 telinga ketimbang lidahnya. ia harus menyadari bahwa diberi telinga 2 buah,sedang diberi mulut cuma 1 agar lebih banyak mendengarnya ketimbang berkata-kata.
Selalu orang menyesali di kemudian harinya karna perkataan yg diucapkannya. terBiasa apabila seorang lagi bicara jadi perkataannya dapat menguasaikan dirinya.Sebalik nya,jika tidak lagi bicara jadi ia akan bisa mengontrolkan apa yg akan dibicarakan.
Imum Abu Hhatim rha.pula menasehatkan bahwa lidah orang ber akal ada di bawah kendali hati nya.saat ia ingin bicara,maka ia akan bertanya-tanya lebih dahulu kepada hati nya. Apabila pembicaraan itu berguna utk dirinya sendiri, jadi ia akan bicara,tapi bila tak bermamfaat,maka ia akan diam saja.Ada juga orang bodoh,hati nya berada di bawah kendali lidahnya.ia akan bicara apa saja yg ingin diungkapkan oleh lidahnya.
Tergolong dalam menjagakan lidah ialah menjaga tulisannya.Sekarang ini, begitu gampang kita memperolehnya dari.SMS,forum,blog,jejaring sosial dan kolom komentar di web berita online jadi media pertama utk menggantikan ucapan lidahnya.
Marilah kita perhatikan diri kita sendiri,tidak perlu sibuk memperhatikan orang lain.Siapa saja kita,apa murid,guru,mahasiswa,dosen,kepala keluarga,ibu, anak,pegawai,pengusaha,anak buah,atasan,anggota masyarakat,pemimpin formal/non formal,pejabat, politikus,anggota kepolisian,tentara,santri maupun ustadz,marilah kita periksa tiap-tiap perkataan ataupun tulisan kita sampai waktu ini. 
Apa ucapan kita sekarang ini ada mengandung mamfaatnya? Atau sering bersipat mu-bah (tidak ada mamfaat dan mudaratnya)? Ataupun lebih parah lagi yakni timbulkan kemudaratannya? Sahabat' Ali bin' Abi Tholib memberikan nasehat :
إِ نَّ خَي�'رَ ال�'قَو�' لِ مَا نَفَعَ
Sesungguhnya sebaik-baiknya ucapan ialah yg berguna. 

Senin, 06 Februari 2017

Kelebihan Menutup Aurat Dengan Sempurna

Seluruh Tubuh wanita itu aurat kecuali telapak tangan dan muka dan sangatlah indah.dan Menjadi godaan untuk sekalian pria muslim.gimanapun hebat sang pria,ia akan tergoda lemah didepan sang wanitanya.SeSungguhnya Allah sudah menciptakan kelebihan dan kecantikan yg tiada sempurna kepada hambaNya. Terutama sekali kaum wanita.tapi,bilakah semua keindahan itu utk dipertontonkan pada semua orang luar?Bagaimanakah jika seorang pria bisa menahan dengan godaan yg dipertontonkan aurat kaum wanita kepadanya. tentu tidak sanggup..Bukankah telah banyak fakta perkosaan dan pelecehan dimana-mana terhadap wanita yg awalnya dari memperlihatkan auratnya. Terus salahkah pria yang tidak bisa tahan syahwatnya!

Sungguh sangat luar biasa,Allah subhanahu wata'ala sudah memberikan aturan yg jika di ikuti,maka aturan itu akan meningkatkan derajatnya kaum wanita. Aturan tersebut ialah bagaimana kaum wanita harus menutup auratnya masing-masing.

http://www.umatnabi.com/2017/02/kelebihan-menutup-aurat-dengan-sempurna.html

“Hendaklah mereka menjulurkan jelbab ke seluruh tubuhnya mereka, yg demikian itu supaya mereka lebih mudah dikenal,karena itu mereka tidak diganggu, ” Al- Ahzab : 59.
Selanjutnya bagian manakah yg bisa dilihat? Jika Rasulullah sudah menjelaskan ke semuanya. “Kalau anak perempuannya sudah cukup umur,dan maka dia tiada boleh di lihat oleh mereka, kecuali wajah dan kedua telapak tangan nya hingga pergelangan. ” (H. Riwayat. Abu Daud).

Batasannya pada wajah,leher,dan dadanya
“Dan tinggal-lah kamu (perempuan) di rumah kamu dan janganlah kamu menampak-kan perhiasan-mu seperti orang-orang jahiliyah yg trdahulu. ”
“Hendaklah mereka (perempuan) mengulurkan jilbab sampai menutup dada mereka. ”

Wangi-wangiannya
“Siapa saja wanita yg memakai wangi-wangiannya kemudian melewati suatu kaum supaya mereka mencium baunya,maka wanita itu sudah dianggap melakukan zina,serta setiap mata itu ialah zina. ” H. Riwayat An- Nasa’i, Ibnu Khuzaimah dan ibn Hibban.

Jika begitu kepada siapakah wanita bisa memperlihatkan aurat?
“Dan janganlah memperlihatkan perhiasan mereka kecuali kepada suaminya mereka itu,atau bapak mereka,atau bapak mertua mereka,anak-lelaki mereka, atau anak-anak lelaki suami mereka (anak tiri),atau saudara-saudara lelaki mereka,anak saudara pe-rempuan mereka,atau wanita-wanita (rakan-rekan sodara atau yg berkhidmat) dengan mereka,hamba sahaaya mereka,atau orang2 laki-laki yang menjadi pengikut mereka yg tiada mempunyai syahwat (nafsu) pada perempuan tersebut,atau anak-anak yg belum ada timbul nafsu birahi jika melihat auratnya perempaun. (al qur'an surah An-Nur : 31)

Kalau kita hayati dan cermati dalam Al-Quran,beberapa kali Allah subhanahu wata'ala menyebut aurat wanita seperti perhiasan.Perhiasan ialah sesuatu yg indah/cantik.Dan Allah yg sudah menciptakan keindahan cantik wanita itu melekat kepadanya.Bilakah kalian (kaum wanita) tidak mahu mensyukuri atas kelebihan yg di dapatkan dari Allah kepada kalian semua?Apakah kalian tidak mahu menjaga perhiasan yg diberikan oleh Allah ta'ala?

Kelebihan Menutup Aurat Dengan Sempurna

Metode Menutup Aurat Dengan Benar

Jellbab bukanlah merendahkan martabat dan derajat kaum wanita,melainkan meninggikan dan melindungi kesopanan dan kesuciannya wanita,Yaitu :

6 kriteria jilbab menurut Dalam Al-Qur’an dan Sunnah :
  1. Menutupkan aurat seluruh tubuhnya kecuali wajah dan kedua tapak tangan
  2. Longgar dan tiada memperlihatkan bentuk tubuhnya.
  3. Tebal dan tidak transparan pastinya.
  4. Modelnya tidak terlalu glamour
  5. Tiada menyerupai pakaiannya lelaki
  6. Tiada diserupakan dengan pakaian non-muslim/diluar islam

Demikianlah uraian singkat tata cara menutup aurat dengan sempurna yg tentunya muslimah shaleha cuma mengharapkan ridha Allah Ta'ala.