Jumat, 29 April 2016

Cara Mengatasi Dilema dan Galau

Assalammualaikum sahabat semuanya,semua orang pernah ngalamin yang namanya GALAU? Antara Dilema dan Galau? Kayanya lagi jadi trending topic ya di beberapa sosial media,Sebenarnya apa sih arti kata galau? Menurut Kamus Bahasa Indonesia,galau berarti keadaan pikiran yang tak keruan.Pikiran tak keruan,tentu hati pun tak tenang.Hati yang tak tenang, resah,gelisah tentu bukanlah hati yg sehat.

Nah, yang kayak gini juga pernah menghinggapi shahabat Rasulullah yang bernama Abu Umamah. Abu Umamah duduk dengan air muka yang lesu di dalam masjid,padahal ketika itu biasanya seluruh penduduk Madinah sedang berada dalam kesibukan,baik bertani,berdagang,maupun mengurus keperluan rumah tangga.Rasulullah kemudian bertanya ada apakah gerangan dengan shahabat tersebut.Abu Umamah kemudian mengatakan pada Rasulullah bahwa ia dalam keadaan yang sangat berat, gelisah, juga terlilit hutang.


Rasulullah SAW kemudian mendekati shahabatnya tersebut dan berkata,“Bukankah aku telah mengajarkanmu sebuah ucapan yang bila kamu mengucapkannya maka Allah akan menghilangkan kesedihan dan melunaskan hutangmu? ”
Mau tahu, apa yg pernah diajarkan Rasulullah kepada shahabatnya?Nah,inget-inget ya Sobat.Jangan lupa kayak shahabat Rasul yang satu ini.Nah,ini dia nih doa yang pernah diajarkan Rasulullah SAW, “Ya Allah,sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kesedihan dan kesusahan,berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan kemalasan, berlindung kepada-Mu dari kebakhilan dan ketakutan,dan berlindung kepada-Mu dari lilitan hutang dan tekanan orang” (HR Abu Daud).
Doa ini diajarkan Rasulullah untuk diucapkan setiap pagi dan petang.Hasilnya… beberapa waktu kemudian,Abu Umamah telah kembali terlihat cerah-ceria dan mengaku bahwa semua kesulitannya telah hilang.
... Doa ini adalah jembatan perlindungan dari rasa malas dan kejenuhan,agar segala urusan kita dimudahkan dan terhindar dari segala bentuk bencana...

Selain itu, yuk kita coba buka Al Qur’an kita… : D simak beberapa ayat berikut :
“Barang siapa yg bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar…” (Q. S at Thalaq 65 : 2)
“ Sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar… (Q. S Al Baqarah2 : 155).
“Dan bersabarlah,sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang yang berbuat kebaikan. ” (Q. S Hud11 : 115)
“Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan,sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. ” (Q. S Al Insyirah 94 : 5-6)
“…Dan barangsiapa yg bertawakal kepada Allah,niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu. ” (Q. S at Thalaq 65 : 3)
Takwa, sabar, dan tawakal adalah obat galau.Yakinlah bahwa kesulitan tak pernah berdiri sendiri, selalu ada solusi, bahkan mungkin ada banyak solusi!Tak usah galau,tak perlu meratap,karena di balik setiap kejadian selalu bertabur hikmah.
Kembalikan semua urusankepada Allah. Bukankah Allah adalah Al Wakil (Yang mengurus hamba-Nya)? Sungguh, Allah tak pernah meninggalkan kita, tak pernah menutup pintu rizki untuk hamba-hamba-Nya… Bukankah Allah adalah As Shamad (tempat bergantung segala sesuatu)? Bersandarlah pada Allah, mohonkan segalanya hanya kepada Allah.
Ridhalah dengan segala kehendak dan ketetapan-Nya,karena boleh jadi kita tidak menyukai sesuatu padahal itu baik untuk kita.Yang kita inginkan belum semestinya yang terbaik untuk kita.Sungguh Allah Maha Mengetahui apa yang terbaik untuk hamba-hamba-Nya,sedangkan pengetahuan kita tentang hakikat baik sangatlah terbatas.
Baca Juga:
Keutamaan Ayatul Kursi,Keistimewaan Manfaat Dan Khasiatnya
Subhanallah… Betapa obat galau bertaburan dalam Al Qur’an.Tapi sayangnya,Al Qur’an seringkali kita lupakan.kita lebih memilih internetan daripada membuka Al Qur’an.Ditambah lagi semua provider sangat gencar berpromosi dengan slogan anti galau,bebas galau,ditambah gratis social network, dan serba gratis lainnya. Ahh.. kita pun semakin asik internetan,sementara Al Qur’an kian terpinggirkan…
Andaikan Rasulullah masih hidup,dapat dibayangkan betapa sedih dan pedihnya hati Rasulullah melihat keadaan umat islam sekarang ini…Umatnya yang jauh dari Al Qur’an,mengabaikan Al Qur’an…
”Dan Rasul berkata, ”Ya Tuhanku,sesungguhnya kaumku telah menjadikan AlQur’an ini diabaikan. ” (Q. S Al Furqan 25 : 30)

Adakah kita meluangkan waktu kita untuk Al Qur’an? Adakah kita menghiasi hari-hari kita dengan Al Qur’an?Adakah kita mencari solusi drama kehidupan kita dalam Al Qur'an? Karena sungguh, obat segala penyakit hati ada dalam Al Qur’an.
“Wahai manusia!Sungguh,telah datang kepadamu pelajaran Al Qur’an dari Tuhanmu,penyembuh penyakit yang ada dalam dada,dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman. ” (Q. S Yunus10 : 57)

Semoga sobat dakwah bebas dari penyakit dilemma dan galau yaa, Nice try : D

Kamis, 21 April 2016

Rasulullah Pernah Kesiangan Shalat Shubuh! Inilah yang Baginda Lakukan

Diriwayatkan dari Abu Qatadah r. a,yang berkata : Pada suatu malam kami menempuh perjalanan bersama Nabi s. a. w, sebagian orang mengatakan : “Ya Rasulullah! Sebaiknya kita beristirahat menjelang pagi ini. ”

Rasulullah SAW bersabda :“Aku khawatir kalian tidur nyenyak sehingga melewatkan shalat subuh. ”

Kata Bilal :“Saya akan membangunkan kalian. ”

Mereka semua akhirnya tidur,sementara Bilal menyandarkan punggungnya pada hewan tunggangannya,namun Bilal akhirnya tertidur juga.

Nabi SAW bangun ketika busur tepian matahari sudah muncul.Kata Nabi SAW : “Hai Bilal! Mana bukti ucapanmu? ”

Bilal menjawab :“Saya tidak pernah tidur sepulas malam ini. ”

Rasulullah SAW bersabda :“Sesungguhnya Allah mengambil nyawamu kapanpun Dia mau dan mengembalikannya kapanpun Dia mau.Hai Bilal! bangunlah dan suarakan azan. ”

Rasulullah SAW berwudhu,setelah matahari agak meninggi sedikit dan bersinar putih,Rasulullah SAW berdiri untuk melaksanakan shalat.(Hadits Shahih Imam Bukhari, nomor 595)

Siapa Yang Lupa Tidak Shalat,Segera Laksanakan Ketika Ingat.



Diriwayatkan dari Anas bin Malik r. a,bahwa Nabi s. a. w pernah bersabda : “Siapa yang lupa untuk melaksanakan shalat, maka laksanakanlah ketika ingat, tanpa kaffarah denda atas lupanya itu kecuali dengan mengerjakan shalat tersebut.”Kemudian Rasulullah s. a. w membaca ayat (yang artinya) :“…dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.” (Al-Qur’an surat Thaahaa, ayat 14). (Hadits Shahih Bukhari, nomor 597)

Rasulullah SAW Pernah Shalat Ashar Pada Waktu Maghrib

Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah r. a,bahwa pada saat perang Khandaq, Umar bin Khattab datang setelah matahari terbenam.Umar mencaci-maki orang-orang kafir Quraisy.

Kata Umar :“Ya Rasulullah! Saya hampir saja tidak melaksanakan shalat Asar sampai matahari hampir terbenam. ”

Nabi SAW bersabda :“Demi Allah! Aku belum melaksanakan shalat Asar. ”

Kata Jabir :“Kami pergi ke Buthhan,kemudian Nabi SAW berwudhu buat shalat dan kami pun berwudhu,lalu Nabi SAW melaksanakan shalat Asar setelah matahari terbenam,setelah itu beliau melaksanakan shalat Maghrib,” (Hadits Shahih Bukhari, nomor 596).

Baca Juga:4 Mutiara Yang Ada Dalam Diri Manusia

Sumber : islampos

Minggu, 10 April 2016

Awas! Jangan Pernah Katakan Hal Ini Pada Anak,

Anak merupakan karunia terindah yg diberbagi oleh Allah pada setiap orang tua,jadi setiap orang tua ingin anak nya berhasil serta berhasil dalam meniti kenasiban baik di dunia serta di akhirat.Seorang bunda adalah pendidik pertama serta mutlak utk anak-anaknya,oleh sebab itu,sebagai bunda kami perlu mengupgrade diri tiap hari supaya bisa mendidik anak-anak kami sesuai dengan zaman di mana mereka nasib.

“Didiklah anak-anakmu,sebab mereka bakal nasib pada zaman yg tak sama dengan zamanmu,”demikian pesan Amirul Mu'minin,Khalifah Umar bin Khaththab.Pesan yg sungguh pendek serta mudah diingat.

Salah satu tutorial mendidik anak pasti saja melewati perantara lisan,sayangnya… tak sedikit orangtua terutama ibu,yg belum memahami pentingnya menjaga kata-kata di depan anak,sebab bisa berpengaruh besar pada perkembangan diri,psikologis,serta rancangan diri anak.

Berikut ini, faktor-factor yg sebaiknya tak dikatakan terhadap anak,terutama usia dinihingga dengan tujuh tahun :

1. Memberbagi Pernyataan Negatif mengenai Diri Anak

“Kamu anak yg pelit! ”

“Kamu pemalas! ”

“Kamu gendut! ”

“Kamu nakal! ”

Jenis pernyataan seperti itu bisa menyakiti perasaan anak-anak.Mereka bakal menjadi seperti yg orang tua mereka katakan. Sungguh berbahaya,mengingat kata-kata seorang bunda bisa berarti doa utk anak-anaknya.

Sebaliknya,katakanlah hal-hal positif terhadap anak.Apabila anak menerima kualitas kurang baik,jangan mengatakan,“Kamu begitu bodoh! ”;Katakan sesuatu yg lain.Sebagai contoh, katakanlah,“Apabila kamu belajar lebih baik,kamu bakal memperoleh kualitas yg lebih baik ketimbang ini sebab kamu sebenarnya adalah anak pintar.”Bukankah kata-kata seperti ini bakal lebih menenangkan hati anak kita?

Awas! Jangan Pernah Katakan Hal Ini Pada Anak,


2. Jangan katakan “Jangan Ganggu, Bunda Sibuk! ”
Hal ini kelihatannya seperti faktor yg normal.Seorang bunda sibuk memasak di rumahnya. Alias ayah sibuk membaca kabar hebat di koran.Alias mungkin juga melanjutkan tugas yg dibawa dari kantor.Lalu ia mengunci diri di kamarnya.Tiba-tiba anak datang serta meminta dirinya utk suatu bantuan.Dalam keadaan yg ketat,orang tua bisa berteriak pada anak itu, “Jangan ganggu aku! Aku sibuk! ”

Menurut Suzette Haden Elgin PhD.,penulis yg juga seorang pelatih bela diri verbal dikutip dari parenting.com,bahwa apabila orang tua bertindak seperti itu,anak-anak mungkin merasa tak berarti sebab bila mereka meminta sesuatu pada orang tua mereka,mereka bakal dikabarhu utk pergi.

Bayangkan… Apabila sikap seperti itu diterapkan pada anak-anak kita, maka hingga mereka tumbuh dewasa,kemungkinan besar mereka bakal merasa tak ada gunanya berkata dengan orangtua.

Di segi lain, Suzette menyarankan bahwa apabila terbukti sedang sangatlah sibuk, cobalah alihkan perhatian anak-anak utk melakukan kegiatan lain sebelum kami menolong mereka. Umpama, apabila mereka meminta bantuan dalam melakukan pekerjaan rumah mereka serta keadaannya kami sedang sangatlah sibuk, mintalah mereka utk melakukan aktivitas lain terlebih dahulu seperti melihat TV. Lalu kemudian, datanglah terhadap mereka utk menolong, asalkan problem tersebut tak terlalu lama.

3. Jangan katakan “Jangan Menangis! ”
Berurusan dengan anak-anak yg bertengkar dengan kawan-kawan mereka alias merasa sedih sebab perlakuan tertentu wajib dilakukan dengan cara bijaksana. Tak butuh utk memarahi alias meminta anak-anak kamu utk tak cengeng. Tak sedikit anak yg mengalami faktor tersebut, orang tua mengatakan pada mereka, “Jangan cengeng! ”, “Jangan sedih! ”, “Jangan takut! ”

Menurut Debbie Glasser, seorang psikolog anak, mengatakan kata-kata tersebut bakal mengajarkan anak-anak bahwa perasaan sedih adalah sesuatu faktor yg tak umum, bahwa menangis bukanlah faktor yg baik, dan menangis sendiri merupakan ekspresi dari emosi tertentu yg setiap manusia miliki.

Oleh sebab itu, utk menangani persoalan ini, bakal lebih baik utk meminta
anak-anak membicarakan apa yg membikin mereka sedih. Bila mereka merasa diperlakukan tak adil oleh kawan-kawan mereka, jelaskan pada mereka bahwa perilaku kawan-kawan mereka adalah tak baik.
Dengan memberbagi mereka fotoan perasaan yg mereka rasakan, orang tua udah memberbagi mereka pelajaran empati. Anak-anak yg menangis bakal segera menghentikan alias setidaknya mengurangi tangisan mereka.

4. Jangan Membanding-bandingkan Anak
“Lihatlah kakakmu, dirinya bisa melakukannya dengan cepat. Mengapa kamu tak bisa melakukannya juga? ”

“Kawanmu bisa mengfoto dengan keren, kenapa kamu tidak? ”

“Dulu waktu kecil bunda bisa begini begitu, kala kamu tak bisa?! ”

Perbandingan hanya bakal membikin anak kamu merasa bimbang serta menjadi tak lebih percaya diri. Anak-anak bahkan mungkin membenci orang tua mereka sebab mereka rutin memperoleh perlakuan kurang baik dari perbandingan tersebut (terhadap kakak, adik, alias anak-anak lain), dan perkembangan setiap anak tak sama.

Ketimbang membandingkan anak-anak, bunda sebaiknya menolong utk menyelesaikan persoalannya. Umpama, disaat anak mengalami persoalan berpakaian mereka sementara saudara mereka bisa melakukannya lebih cepat, orang tua perlu menolong mereka utk melakukannya dengan cara benar.

5. Jangan katakan “Tunggu Ayah Pulang ya! Biarkan kamu dihukum ayah”
Ada waktunya seorang bunda berada di rumah bersama anak-anak mereka tetapi tanpa ayahnya. Ketika anak-anak melakukan kesalahan, bunda tak segera memkabarhu anak-anak mengenai kesalahan yg mereka buat. Si bunda hanya mengatakan, “Tunggu hingga ayahmu pulang. ” Ini artinya menantikan hingga ayahnya yg bakal menghukum nanti.

Menunda mengatakan kesalahan hanya bakal memperkurang baik keadaan. Ada kemungkinan bahwa ketika seorang bunda menceritakan kembali kesalahan yg dilakukan anak-anak mereka, bunda malah membesar-besarkan jadi anak-anak menerima hukuman yg lebih dari sewajibnya.

Ada kemungkinan juga orang tua menjadi lupa kesalahan anak-anak mereka, jadi kesalahan yg sewajibnya dikoreksi terlewati. Oleh sebab itu, bakal lebih baik utk tak menunda dalam mengoreksi kesalahan yg dilakukan anak-anak sebelumnyasebelum menjadi lupa sama sekali, serta

6. Janganlah Sangat gampang dan terlalu berlebih berikan pujian
Rupanya, memberbagi pujian dengan mudah juga bukan faktor yg baik. Memberbagi pujian dengan mudah bakal terlihat “terjangkau”. Oleh sebab itu apabila seorang anak melakukan sesuatu yg sederhana, tak diperlukan memuji dengan “Luar Biasa! Luar Biasa! ” Sebab anak dengan cara alami bakal mengenal hal-hal yg dirinya lakukan dengan bebrapa biasa saja alias luar biasa.

Yg diperlukan diperhatikan juga, pujilah sikap anak kita, serta jangan memuji dirinya alias hasil lakukanannya. Sekiranya ia mendapatkan hasil keren di sekolah, pujilah “Alhamdulillaah, Bunda bangga dengan kerja keras kamu jadi kamu mendapatkan kualitas baik! ”
Baca juga: Hindarilah Pekerjaan-pekerjaan Berikut ini

Apabila kami memuji hasil yg dilakukan anak serta bukan sikapnya, sangat mungkin anak kami bakal berfokus pada hasil serta tak peduli dengan sikap/karakter yg baik, umpama… demi mendapatkan kualitas ujian keren, anak bakal rela mencontek alias bertanya pada kawan ketika ujian.